Semalam di Singapura Bagian 2
Panorama Gedung Victoria Theatre yang Mempesona
Penulis: Mihardo Saputro
Pada tulisan saya sebelumnya, “Semalam di Siangapura Bagian1,” saya sudah menceritakan bagaimana perjalanan saya sampai di Jubilee Bridge hingga bertemu dengan tiga dara sesama orang Indonesia dari Sumatra di Singapura. Saya juga pernah lama di Sumatra Utara, tepatnya di Pulau Nias. Kebetulan salah satu dari mereka juga berasal dari Pulau Nias. Entah kebetulan atau tidak, yang jelas kita jadi merasa senasib-sepenanggungan di Negeri Singa ini.
Baik, saya akan lanjutkan cerita saya. Setelah pamit kepada
mereka untuk pergi mencari foto landscape, tak jauh dari Jubilee Bridge,
tepatnya di seberang Hotel Fullerton dan Jembatan Anderson, saya melihat
bangunan kuno bergaya kolonial Inggris yang menjulang tinggi dimana dua
bangunan dan menara dengan jam besar di tengahnya disatukan oleh koridor umum. Desain
yang indah, unik dan menarik membuat saya tertarik untuk mendekat, ternyata
bangunan itu adalah Victoria Theatre.
Victoria Theatre adalah bangunan yang sudah ada sejak tahun
1862 dan awalnya digunakan untuk pameran hasil karya seni masyarakat, baik itu
karya seni lokal maupun internasional. Seiring perkembangan zaman Victoria
Theatre juga mengalami perubahan di berbagai hal, termasuk juga penambahan luas
bangunan serta ruangannya. Meskipun telah melakukan renovasi, Victoria Theatre
tetap mempertahankan unsur-unsur budaya yang ada sehingga tetap menarik untuk
dikunjungi. Dan saya sangat beruntung malam ini ada di sini.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu sayapun bergegas mencari
angle yang menurut saya bisa membuat foto ini menjadi luar biasa. Alhasil beberapa
angelpun saya coba. “Wow, Amazing!” ujar saya dalam hati setelah melihat
beberapa foto yang baru saja saya ambil. Ketika saya rasa ini cukup, sayapun
menyebrang menuju Jembatan Anderson dan menyempatkan diri mengambil beberapa foto jembatan ini. “Lumayan
buat tambah-tambah koleksi Night Fotography saya,” gumam saya lagi.
Hotel Marina Bay Sands dan Langit Pagi yang Menawan
Mengingat waktu sudah menunjukan pukul 04.30, sayapun
memutuskan untuk kembali lagi ke Jubilee Bridge. Saya tidak ingin ketinggalan
momen yang paling saya nantikan; Mengabadikan Hotel Marina Bay Sands dengan
balutan sunrisenya yang menawan. Akhirnya, sedikit tergopoh-gopoh sayapun bisa
kembali tiba di Jubilee Bridge sekitar pukul 04.40. Saat itu saya lihat langit
di atas Marina Bay Sands sudah menyemburatkan warna kuning keemasan pertanda
sebentar mentari akan segera menampakaan wajahnya.
Situasi di sekitar Jubilee Bridgepun tidak seperti malam tadi ketika saya tiba di sini. Sekarang
di setiap sudutnya tampak para pengunjung yang berlomba-lomba mencari posisi
terbaik untuk berfoto di sini. Ada yang berswafoto dan ada juga yang meminta
teman, pacar atau saudaranya untuk mengambilkan foto. Saya tidak begitu
mempedulikan mereka, karena saya sendiri masih binggung mencari posisi terbaik
guna mendapatkan angel yang tepat untuk kamera saya.
Beruntung sekali orang di depan saya memberikan tempatnya
untuk saya bisa menjejakkan tripod saya di situ. “Mungkin dia pikir saya adalah
fotograper profesional, jadi dia memberikan tempatnya untuk saya,” itu pikiran
kocak saya saat itu. Tak mau menyia-yiakan, sayapun segera sibuk dengan ISO,
shutter speed dan aperture di kamera saya sehingga untuk beberapa saat lamanya
saya tidak menghiraukan situasi di sekeliling saya, tentunya tidak dengan Hotel
Maraina Bay Sands dan langit pagi di atasnya.
No comments:
Post a Comment